PRAKTIKUM TERPADU
LAPORAN
LENGKAP
PRAKTIKUM
TERPADU
-
Kadar Asam Bebas Pada Pupuk TSP
-
Uji Biuret Pada Pupuk Urea,ZA, dan TSP
-
Kadar P2O5 Yang Larut Dalam Air Pada Pupuk
TSP
DI
S
U
S
U
N
OLEH :
NAMA : WAHYUNI
LESTARI
KELAS /KLP : III A/
A2.3
NIS : 114754
KEMENTERIAN
PERINDUSTRIAN
SEKOLAH
MENENGAH KEJURUAN-SMAK MAKASSAR
TAHUN 2014
Nama : Wahyuni Lestari
Kelas/Klp : III A/A2.3
Nis : 114754
Tanggal
Mulai : 11 Februari 2014
Tanggal
Selesai : 11 Februari 2014
Judul
Penetapan : Kadar Asam Bebas Pada Pupuk TSP
Tujuan
penetapan: Untuk mengetahui kadar
asam bebas pada pupuk TSP
Dasar
Prinsip :
Keasaman
bebas dapat ditentukan dengan cara titrasi langsung dengan larutan NaOH 0,1 N
dengan indicator MM:MB.
Alat
dan Bahan :
ALAT BAHAN
1. Kertas
Minyak 1. Pupuk TSP
2. Labu Ukur
100 mL 2. Aquadest
3. Pipet Volume
25 mL 3. Indikator MM:MB
4. Pipet Tetes 4.
NaOH 0,1 N
5. Buret
Cara
Kerja :
1. Ditimbang 5
gram contoh (kertas minyak), lalu dimasukkan kedalam labu ukur 100 mL.
2. Dilarutkan
dengan air panas,lalu diimpitkan hingga tanda garis.
3. Dipipet 25
mL larutan ke dalam Erlenmeyer.
4. Ditambahkan
indicator MM:MB dan 50 mL air suling.
5. Dititar
dengan NaOH 0,1 N sampai larutan berubah warna (hijau)
6. Volume hasil
penitaran dicatat.
7. Data hasil
analisa dihitung.
Pengamatan :
-
Bobot contoh( Pupuk TSP ) : 5004,5
mg
-
Volume penitar : 16,70 mL
-
Warna larutan sebelum penambahan indicator MM:MB ; Abu-abu
-
Warna larutan setelah penambahan indicator MM:MB : Biru
-
Warna larutan ketika tercapai titik akhir : Hijau
Perhitungan :
Kadar Asam Bebas : 
:
:
:11,98 %
Pembahasan :
Pada kadar asam
bebas pada pupuk TSP secara teori maksimal 4% sedangkan pada data diatas
diperoleh 11,98 %. Kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi dikarnakan pada
saat titik akhir perubahan warna yang kurang jelas, sehingga mempengaruhi
volume penitaran. Dan terjadi kesalahan pada saat penimbangan.
Kesimpulan :
Dari hasil perhitungan dapat disimpulkan bahwa kadar asam bebas
pada pupuk TSP adalah 11,98%
Nama : Wahyuni Lestari
Kelas/Klp : III A/A2.3
Nis : 114754
Tanggal
Mulai : 11 Februari 2014
Tanggal
Selesai : 11 Februari 2014
Judul
Penetapan : Uji Biuret Pada Pupuk
Urea,ZA dan TSP.
Tujuan
penetapan: Untuk mengetahui
apakah biuret terkandung pada pupuk Urea,ZA,dan TSP.
Dasar
Prinsip :
Dua molekul
urea pada suhu tinggi bergabung atau berpolimerisasi membentuk senyawa buiret.
Keberadaannya dapat diketahui dari reaksi biuret dengan garam tembaga kompleks
membentuk kompleks yang berwarna lembayung.
Alat
dan Bahan :
ALAT BAHAN
1. Kertas
Minyak 1.
Pupuk Urea, ZA,TSP
2. Tabung
reaksi 2.
alkohol
3. Rak tabung 3.
CuSO4 1%
4. Pipet tetes 4.
NaOH 30%
Cara
Kerja :
1. Contoh 0,5
g(kertas minyak) dilarutkan dalam tabung reaksi (Tb Rx. I) dengan 2-3 mL air.
2. Dibubuhi
beberapa tetes alcohol,CuSO4,dan NaOH 30%.
3. Dibandingkan
dengan standar biuret (Tb Rx.II : CuSO4 1%+NaOH 30%+H2O+alkohol)
Jika warna contoh sama dengan standar (Tb
Rx.II) maka biuret terkandung dalam pupuk yang dianalisis(+) dan sebaliknya.
Pengamatan :
Warna larutan setelah ditambahkan beberapa tetes alcohol,CuSO4
1% dan NaOH 30%.
-
Pupuk urea :
Lembayung(ungu/violet)((+)uji biuret)
-
Pupuk ZA : Biru
-
Pupuk TSP : Biru
Perhitungan : -
Pembahasan :
Pada pupuk urea warna larutan setelah ditambahkan beberapa tetes
alcohol, CuSO4 1%
dan NaOH 30% berwarna lembayung/ungu itu sama dengan teorinya dikatakan jika
warna contoh sama dengan warna standar maka biuret terkandung dalam pupuk yang
dianalisis (+)dan sebaliknya.
Kesimpulan :
Dari hasil pengamatan dapat disimpulkan bahwa pada pupuk Urea
positif uji biuret sedangkan pada pupuk ZA dan TSP negative uji biuret.
Nama : Wahyuni Lestari
Kelas/Klp : III A/A2.3
Nis : 114754
Tanggal
Mulai : 11 Februari 2014
Tanggal
Selesai : 11 Februari 2014
Judul
Penetapan : Kadar P2O5 Yang Larut Dalam Air Pada
Pupuk TSP.
Tujuan
penetapan: Untuk mengetahui kadar
P2O5 yang larut dalam air pada pupuk TSP.
Dasar
Prinsip :
Sampel diendapkan dengan NH4OH
dengan penambahan NH4Cl,lalu
dipijarkan.
Alat
dan Bahan :
ALAT BAHAN
1. Kertas
minyak 1.
Pupuk TSP
2. Gelas piala
100 mL 2.
Kertas saring
3. Gelas piala
300 mL 3.
NH4Cl 2 M
4. Gelas piala
500 mL 4.
Campuran magnesia
5. Kaki tiga 5.
NH4OH (1:10)
6. Pipet tetes 6.
NH4OH(1:20)
7. Hotplate 7.
HCl 1:1
8. Cawan 8.
Aquadest
9. Tanur
10.
Eksikator
Cara
Kerja :
1. Contoh
sebanyak 1 gram (kertas minyak) dimasukkan ke dalam gelas piala, lalu
ditambahkan 100 mL air
2. Larutan
dipanaskan, disaring lalu endapan dicuci dengan 3 x 10 ml air suling panas
3. Filtrat
ditampung lalu dibubuhi 10 mL NH4CL 2 M dan 10 mL campuran magnesia,
lalu ditambahkan HCL 1:1
4. Ditambahkan
indicator 2-3 tetes PP, lalu disaring dan dicuci dengan NH4OH (1:10)
berlebih
5. Endapan
didiamkan selam 2 jam, lalu disaring dan dicuci dengan NH4OH (1:20)
3x sampai bebas klorida
6. Endapan
dikeringkan, lalu dipijarkan dalam tanur selama 3 jam
7. Didinginkan
endapan dalam eksikator dan ditimbang
8. Data hasil
analisa di hitung.
Pengamatan:
-
Bobot contoh :
1,0089 gram
-
Warna larutan sebelum penambahan NH4CL 2 M : Tidak Berwarna
-
Warna larutan setelah penambahan Magnesia :Tidak Berwarna
(berbentuk endapan)
-
Warna larutan setelah penambahn NH4OH (1:20) : Ungu
-
Bobot cawan kosong :
19,2502 gram
Perhitungan:
Kadar P2O5= 
=
x100%
=25,90%
Pembahasan:
Kadar P2O5
yang larut dalam air pada pupuk TSP secara teori adalh 40% sedangkan dari hasil
yang diperoleh yaitu sekitar 25,90%. Kesalah yang mungkin terjadi sehingga
diperoleh hasil seperti diatas pada saat pencucian dengan NH4OH (1:20) 3x,
kemungkinan endapan belum bebas dari klorida.
Kesimpulan:
Dari
hasil pengamatan dan perhitungan dapat disimpulakan bahwa kadar P2O5 yang larut
dalam air pada pupuk TSP adalah 25,90%
Komentar
Posting Komentar