viskositas
Viskositas
Viskositas
diartikan sebagai resistensi atau ketidakmauan suatu bahan untuk mengalir yang
disebabkan karena adanya gesekan atau perlawanan suatu bahan terhadap deformasi
atau perubahan bentuk apabila bahan tersebut dikenai gaya tertentu.
Viskositas
secara umum dapat juga diartikan sebagai suatu tendensi untuk melawan aliran
cairan karena internal friction atau resistensi suatu bahan untuk mengalami
deformasi bila bahan tersebut dikenai suatu gaya.
Viskositas
biasanya berhubungan dengan konsistensi yang keduanya merupakan sifat
kenampakan (appearance property) yang berhubungan dengan indera perasa.
Konsistensi dapat didefinisikan sebagai ketidakmauan suatu bahan untuk melawan
perubahan bentuk (deformasi) bila suatu bahan mendapat gaya gesekan (sheering
fore). Gesekan yang timbul sebagai hasil perubahan bentuk cairan yang
disebabkan karena adanya resistensi yang berlawanan yang diberikan oleh cairan
tersebut dinamakan gaya irisan (sheering stress). Jika tenaga diberikan pada
suatu cairan, tenaga ini akan menyebabkan suatu bentuk atau deformasi.
Perubahan bentuk ini disebut sebagai aliran.
Ada dua tipe
aliran yaitu :
1. Newtonian
Viskositas
cairan yang bersifat Newtonian tidak berubah dengan adanya perubahan gaya
irisan dan kurva hubungan antara shear stress dan shear ratenya linier melewati
titik (0,0) atau dengan kata lain viskositasnya tidak berubah dengan adanya
perubahan gaya gesekan antar permukaan cairan dengan dinding. Cairan newtonian
biasanya merupakan cairan murni secara kimiawi dan homogen secara fisikawi.
Contohnya adalah larutan gula, air, sirup, gelatin, dan susu.
2. Non-newtonian
Viskositas
cairan yang bersifat Non-newtonian berubah dengan adanya perubahan gaya irisan
dan kurva hubungan antara shear stress dan shear ratenya non linier. Dengan
kata lain, viskositasnya berubah dengan adanya perubahan gaya gesekan antar
permukaan cairan dengan dinding. Cairan non newtonian ini termasuk cairan yang
bersifat non true liquid/non ideal. Contohnya yaitu soas tomat, kecap, slurry
permen, dan susu kental manis.
Viskositas
suatu bahan dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu:
1. Suhu
Viskositas
berbanding terbalik dengan suhu. Jika suhu naik maka viskositas akan turun, dan
begitu pula sebaliknya. Hal ini disebabkan karena adanya gerakan partikel-partikel
cairan yang semakin cepat apabila suhu ditingkatkan dan menurun kekentalannya.
2. Konsentrasi
larutan
Viskositas
berbanding lurus dengan konsentrasi larutan. Suatu larutan dengan konsentrasi
tinggi akan memiliki viskositas yang tinggi pula, karena konsentrasi larutan
menyatakan banyaknya partikel zat yang terlarut tiap satuan volume. Semakin
banyak partikel yang terlarut, gesekan antar partikel semakin tinggi dan
viskositasnya semakin tinggi pula.
3. Berat
molekul solute
Viskositas
berbanding lurus dengan berat molekul solute, karena dengan adanya solute yang
berat akan menghambat atau memberi beban yang berat pada cairan sehingga akan
menaikkan viskositasnya.
4. Tekanan
Viskositas
berbanding lurus dengan tekanan, karena semakin besar tekanannya, cairan akan
semakin sulit mengalir akibat dari beban yang dikenakannya. Viskositas akan
bernilai tetap pada tekanan 0-100 atm.
Macam-macam
viskositas:
1. Viskositas
dinamik, yaitu rasio antara shear, stress, dan shear rate. Viskositas dinamik
disebut juga koefisien viskositas.
2. Viskositas
kinematik, yaitu viskositas dinamik dibagi dengan densitasnya. Viskositas ini
dinyatakan dalam satuan stoke (St) pada cgs dan m²/s pada SI.
3. Viskositas
relatif dan spesifik, pada pengukuran viskositas suatu emulsi atau suspensi
biasanya dilakukan dengan membandingkannya dengan larutan murni.
Untuk
mengukur besarnya viskositas menggunakan alat viskometer. Berbagai tipe
viskometer dikelompokkan menurut prinsip kerjanya:
1. Tipe
kapiler
Pengukuran
ini berdasarkan atas waktu yang diperlukan oleh cairan untuk melewati sepanjang
pipa kapiler pada voleme tertentu. Oswald viskometer adalah salah satu
tipe viskometer kapiler yang sederhana.
2. Office
Type
Tipe
viskometer ini menggunakan kapiler yang pendek. Prinsip pengukuran juga sama
dengan tipe kapiler (berdasarkan waktu). Alat ini sangat simpel, murah, dan
dapat digunakan secara cepat, dan digunakan untuk cairan Newtonian maupun non
Newtonian. Alat yang dipakai disebut zhan viskometer.
3. Viskometer
Rotasi
Pengukuran
viskometer berdasarkan rotasi (putaran) dalam silinder. Alat yang digunakan
stormer viskometer dan Mac Michael tipe. Alat stormer viskometer banyak
digunakan untuk mengukur viskositas susu kental manis, produk tomat dan
lainnya. Prinsip alat ini berdasarkan atas waktu yang diperlukan.
Air
merupakan komponen penting dalam bahan makanan karena air dapat mempengaruhi
penampakan, tekstur serta cita rasa makanan. Viskositas air adalah 8.90 × 10−4
Pa•s atau 8.90 × 10−3 dyn•s/cm² pada suhu sekitar 25 °C.
Sirup (dari Bahasa Arab شراب sharab, minuman) adalah cairanyang kental dan memiliki kadar gula terlarut yang tinggi, namun hampir tidak
memiliki kecenderungan untuk mengendapkan kristal. Viskositas(kekentalan) sirup disebabkan oleh
banyaknya ikatan hidrogen antaragugus hidroksil (OH) pada molekul gula terlarut dengan
molekul air yang melarutkannya. Secara teknik maupun dalam dunia ilmiah, istilah sirupjuga sering digunakan untuk menyebut
cairan kental, umumnya residu, yang mengandung zat terlarut selain gula.
Sirup adalah
cairan yang kental dan memiliki kadar gula terlarut yang tinggi, namun hampir
tidak memiliki kecenderungan untuk mengendapkan kristal. Viskositas
(kekentalan) sirup disebabkan oleh banyaknya ikatan hidrogen antara gugus
hidroksil (OH) pada molekul gula terlarut dengan molekul air yang
melarutkannya. Secara teknik maupun dalam dunia ilmiah, istilah sirup juga
sering digunakan untuk menyebut cairan kental, umumnya residu, yang mengandung
zat terlarut selain gula.
Minyak
goreng (minyak kelapa sawit) mengandung 84% trigliserida dengan tiga gugus asam
lemak jenuh; 12% trigliserida dengan dua gugus asam lemak jenuh dan 4%
trigliserida dengan satu gugus asam lemak jenuh. Minyak goreng dengan asam
lemak rantai panjang dan ikanatan tunggal viskositasnya tinggi karena asam
lemak jenuh viskositasnya lebih tinggi daripada asam lemak tak jenuh.
Komentar
Posting Komentar